Peluang Emas Menjadi Distributor POINT realPOINT KERaN



RealPoint / Distribution Point adalah bisnis RITEL barang Consumer Goods (sembako/barang umum sehari-hari) di Indonesia. Bisnis ini terbukti sangat menjanjikan.
Hal ini didukung oleh 2 faktor yaitu barang sembako adalah barang yang pasti diperlukan oleh setiap manusia dan jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar, sekitar 230 juta orang. Hal ini menimbulkan gambaran mengapa bidang penjualan ritel untuk barang consumer goods ini selalu stabil walaupun dunia ditimpa dengan berbagai macam krisis ekonomi.

Selama ini hanya 2 jenis bentuk usaha yang mengambil keuntungan di bidang ini, yaitu bentuk usaha tradisional (pasar, warung, toko kelontong tradisional, dll) dan pasar ritel modern (waralaba mini market, super market, hyper market, dll).

Dalam perkembangan sekarang, jelas terlihat bahwa pasar ritel modern dengan modal besar di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat, bahkan menjurus mematikan bentuk-bentuk usaha tradisional lain yang bercirikan modal kecil. Untuk itulah sejalan dengan semangat ekonomi kerakyatan, dalam waktu dekat akan diperkenalkan sebuah konsep usaha jenis ke 3 yang disebut dengan usaha waralaba pribadi (personal franchise).
Konsep ini mengadopsi hampir semua keunggulan waralaba dalam usaha ritel modern, tapi dengan biaya investasi yang jauh lebih murah, bisa dilakukan oleh semua kalangan dan mempunyai potensi penghasilan yang tidak kalah dibandingkan usaha waralaba mini market yang sedang booming di Indonesia.

WARALABA PRIBADI / PERSONAL FRANCHISE
Konsep waralaba pribadi timbul sebagai jawaban atas tuntutan perlunya sebuah solusi bagi ekonomi kerakyatan yang mempunyai daya saing dalam menghadapi serbuan modal dari pasar ritel modern. Oleh karena itu, maka usaha waralaba pribadi ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :

PRODUK : produk yang dijual di sini adalah produk consumer goods / sembako/ barang keperluan sehari-hari dari merk terkenal yang dibutuhkan oleh semua orang. Jumlah item barang dapat dikatakan lengkap untuk memenuhi kebutuhan primer keluarga.

HARGA : harga produk akan sangat kompetitif jika dibandingkan dengan pasar ritel modern. Hal ini sulit diterapkan pada usaha-usaha tradisional dikarenakan tidak tersedianya sistem yag baku. Akan tetapi waralaba pribadi telah mengadopsi sistem efisiensi distribusi barang ritel modern ditambah dengan biaya operasional yang rendah, membuat harga barang akan sangat mungkin ditekan hingga bisa bersaing di pasaran.

PROMOSI : promosi akan dilakukan secara nasional dan didukung oleh sistem networking yang kuat, sehingga bisa mencapai seluruh lapisan masyarakat tanpa terlalu membebani pelaku usaha.

LOKASI : tidak seperti usaha tradional dan sistem ritel modern yang membutuhkan lokasi strategis, bidang usaha waralaba pribadi ini tidak memerlukan tempat yang harus strategis. Bahkan rumah anda pun bisa dijadikan tempat usaha.

SISTEM DELIVERY : keuntungan tambahan yang diperoleh oleh konsumen adalah adanya sistem delivery atau pengantaran barang ke rumah. Survey menunjukan bahwa mayoritas penduduk perkotaan menyukai hal ini karena alasan HEMAT WAKTU, HEMAT TENAGA, HEMAT BIAYA.

DISKON : setiap pembelanjaan barang akan mengantarkan pelanggan berpeluang untuk mendapatkan diskon antara 2%-4% utnuk SEMUA JENIS BARANG, SELAMANYA, TANPA DIUNDI.

PELUANG PENGHASILAN : semua pelanggan mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkan penghasilan dengan hanya memperkenalkan sistem belanja seperti ini kepada rekan atau saudara mereka. Begitu mudahnya hal ini bisa dilakukan di seluruh Indonesia, sehingga diramalkan bahwa usaha waralaba pribadi ini akan menjadi sebuah gelombang bisnis yang luar biasa dalam waktu dekat ini.

BIAYA INVESTASI : biaya investasi sangat rendah, bahkan jika dibandingkan dengan usaha tradisional sekalipun.



CARA KERJA RealPOINT
Seorang Distribution Point (DP) bisa melakukan 2 hal dalam menjalankan usahanya yaitu membuka toko seperti pada umumnya atau cukup menjadikan tempat nya sebagai gudang stok barang.
Sebagai gudang stok barang, maka seorang DP harus melakukan hal-hal sebagai berikut :
Membangun jaringan pelanggan di sekitar lokasi DP berada, di asumsikan di dalam satu lingkungan RW setempat, seorang BP akan bisa mendapatkan kurang lebih 300 KK pelanggan.
Membuat data base kebutuhan para keluarga pelanggan dalam satu bulan
Mempersiapkan barang yang dipesan oleh setiap pelanggan.
Mengirimkan barang yang dipesan sesuai dengan waktu yang telah disepakati.
Barang yang dibutuhkan oleh DP akan di supply oleh gudang wilayah Distribution Center (DC) setempat secara periodik.


POTENSI KEUNTUNGAN SEBAGAI DISTRIBUTION POINT
Seorang DP akan mendapatkan keuntungan komisi sebesar kurang lebih 5,8% yang terdiri atas 3% komisi distribusi dan 2,8% komisi pemasaran.
Potensi keuntungan seorang DP dapat dihitung sebagai berikut :
Diasumsikan 1 RW mempunyai 250-500 kepala keluarga (KK)
Seorang DP diasumsikan punya 300 KK di lingkungan RW nya sebagai pelanggan.
Tiap KK diasumsikan belanja sembako/kebutuhan sehari-hari nya Rp 1 juta/bulan/KK
Perkiraan omset seorang DP = 300 KKx Rp 1 juta/bln/KK = Rp 300 juta/bulan
Estimasi komisi yang didapat = Rp 300 juta x 5,8% = Rp 17,4 juta /bulan
Estimasi biaya operasional (gaji karyawan, bensin, dll) = Rp 3,4 juta/bulan
Perkiraan keuntungan bersih seorang BA adalah Rp 14 juta/bulan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar